Dimana
pun kita berada saat ini, pasti banyak hal yang terjadi di sekeliling kita..begitupun
denganku,, saat ini..aku ibarat sedang berada di sebuah kamar besar dengan puluhan
bahkan ratusan jendela. Setiap kali aku membuka satu jendela, aku menemukan pemandangan
yang berbeda..bagiku menarik untuk di bagi dalam postingan,,karena aku
yakin, pemandangan di luar jendela kalian pasti tidak sama..
Hmm...selamat menikmati
cerita yang berbeda dari setiap jendela kamarku ^,^
JENDELA KE-1
“Umi
Evy, ada salam dari mama !, tadi barusan aku ngomong di Hp ustadzah.”
Untuk
yang ke-sekian kalinya Airin (bukan nama sebenarnya) menyampaikan salam dari
orang tuanya. Selalu..setiap kali dia usai menelvon, mamanya pasti menitip salam
untukku.
“Wa’alaikumsalam,
kalo nelvon lagi sampaikan salam Umi juga yah!”
Airin
mengangguk dan tersenyum riang sambil berlari kecil meninggalkanku.
Namanya
Airin, usianya 13thn. Salah seorang adikku di asrama yang peka dan cukup dewasa
di tengah teman-temannya. Setiap kali usai menyetorkan hafal, aku harus selalu
siap mendengarkan celoteh panjang tentang dirinya dan keluarganya. Tentang
fhoto-fhoto kecilnya, Mamanya yang cantik. Tp, sibuk seminar, mbaknya yang tiap
kali keluar daerah selalu membelikannya oleh-oleh, abangnya yang usil dan sibuk
dengan hobby multimedianya, persahabatannya yang penuh suka dan duka, termasuk
cerita tentang rasa sukanya pada salah seorang temannya di SD dulu ^,^ . bahkan
ada beberapa kisah yang berulang kali dia ceritakan, tapi wajah sumringan dan
matanya yang berbinar cukup membuat ku bersabar untuk tetap mendengarnya.
Berharap ini menjadi penghilang rasa goncangnya di asrama.
Suatu
hari, ia mengetuk pintu kamarku dengan irama dan panggilan yang tak biasa, agak
tergesa2 seperti ingin menyampaikan berita yang sangat penting.
“Iya
Airin, sebentar.” Ujarku sambil ikut tergesa membuka pintu kamarku
“Umi,
barusan kiriman Airin datang. Ini ada titipan dari mama untuk umi.” Airin masih
dengan senyum khasnya menyerahkan kresek hitam berisi bungkusan kado, hmm,,rasanya
ulang tahunku masih lama,hehehe
“Waah
senangnyaaa,,makasih yah Airin!” melihat ekspresi Surprise ku, Airin
ikut tersenyum
“Mama
bilang, ini Cuma titipan. Mama baru bisa datang pekan depan, umi juga harus
ikut menjemput yah!”
Aku
mengiyakan permintaannya..”Insya Allah yah Airin, ingatkan umi biar gak
lupa!”
Hari-hari
berikutnya Airin terus mengingatkan janjiku untuk menemaninya. Bahkan, ketika
tiba harinya, usai menambahkan hafalan mereka ba’da sholat subuh, Airin kembali
mengingatkankan bahwa hari ini aku harus punya waktu menemaninya bertemu dengan
mamanya. Sambil menyampaikan bahwa yang datang nanti bukan hanya mamanya, ada
mbak, abang, dan juga tantenya..jawabanku pun masih sama seperti hari-hari
sebelumnya
“Insya
Allah Yah Airin, umi Usahakan.”
Ahad,
Sekitar jam 10 Pagi. Tidak sampai lima menit sesaat setelah terdengar I’lan
dari Idaaroh Sakan yang menyampaikan kedatangan orang tua Airin, Airin
sudah berdiri di depan kamarku.
“Umi
Evy, ayoo kita ke rumah umi Yati. Mama udah nungguin!” Airin kembali mendesakku
tak sabaran
Aku
lantas keluar dan mengunci pintu kamarku.
Di
perjalanan ke rumah Umi Yati, Airin kembali berceloteh riang..menyebutkan
siapa-siapa yang datang dan berbagai cerita lainnya seperti biasa..aku hanya
sesekali menoleh ke arahnya, meyakinkan bahwa aku berusaha mendengarkannya,
meskipun pikiranku melayang jauh, menggenggam erat Handphone ku yang
masih panas setelah beberapa lama ku gunakan untuk menerima telvon beberapa
menit sebelum Airin datang ke kamarku,,Airin masih bercerita tentang dirinya
dan keluarganya, dengan intonasi penuh cinta dan kebahagiaan, dari ceritanya
semua tau, Airin paling tau apa yang terjadi dan apa yang dia rasakan tentang
keluarganya..
Satu
hal yang Airin tidak tau dan entah kapan dia akan tau, hal yang membuat langkahku
gontai dan rasanya tak tega mendengar celoteh riang dan tatapan matanya yang
berbinar di sebelahku. Baru saja aku menerima telvon yang mengabarkan…
“Airin
bukan anak kandung mamanya” :’(
* * *
JENDELA
KE-2
Rara
(bukan nama sebenarnya), usianya 14 tahun. Beberapa hari rapat kepengasuhan,
nama itu selalu menjadi prioritas. Semua pengasuh mengeluhkan sikapnya yang
keterlaluan dengan melanggar program2 hampir semua departemen di asrama, Malas
sekolah dan sangat berpotensi memprovokasi teman-temannya dalam berbuat
pelanggaran..
Ba’da
dzuhur, Aku baru pulang dari musholla dan bersiap mengganti mukena sholatku.
“Kaaak Evyyyy.”
Teriakan
itu menghentikan langkahku, teriakan khas Rara dari kamar bawah ujung utara
kamarku. Tapi kali ini teriakan itu semakin mendekat dilanjutkan ketukan yang
cukup mengganggu aktifitasku.
“Rara,
Gak pake teriak de’. kak evy dengar kok.”
Pemilik
suara itu nyengir di depan pintu kamarku
“Kak
Evy, coba liat..Rara habis jama’ah, rajin kan !”..Just it Ra? Rasanya aku
ingin mengetok kepalanya dengan hanger yang sedang kupegang..hehehe
Eits,,sebentar.
Rara benar! Hari ini aku luput memperhatikannya..Rara jama’ah dzuhur..Langka??
sebenarnya gak segitunya. Hanya kali ini dia tidak perlu dipaksa atau diseret
hingga depan pintu dan aku lupa memujinya.
Kenapa
harus dipuji?? Kan gak baik klo mebiasakan anak melakukan pekerjaan untuk
mendapat pujian..
Ough..mohon
maaf sebelumnya, sebagaimana pada cathar saya yang ke-4, saya udah menyampaikan
bahwa adik2 saya ini sedang berada pada masa-masa yang ingin diakui
keberadaannya oleh lingkungan sosialnya. Memuji ketika dia berbuat baik adalah salah
satu bentuk pengakuan yang mereka inginkan, setelah itu dia akan lebih percaya
diri dan terus menerus melakukan kebaikan meskipun tidak di puji..toh dia sudah
merasa diakui.
“Subhanallah,
iyya ra..k’evy gak liat. Gitu doong, jama’ah ashar lagi yah, terus magrib,
isya, subuh,,daaan seterusnyaaa!!!”
“Insya
Allah Yah kak, gak janji.” Jawabnya
santai sambil berlalu.
Aku
hanya mampu menatap kepergiannya, HARAP MAKLUM !!!
Seringkali
ketika bertemu, dia dengan santainya memberikan penawaran tak masuk akal..
“Kak
Evy nikah sama kakakku aja yah!, ganteng
tauk kak.”
“Percaya
kak Evy kalo kknya ganteng, Rara aja cantik. Tapi kak Evy gak nyambung sama
anak Band ra. !” jawabku sambil tak kuasa menahan tawa.
Bagaimana
tawarannya bisa masuk di akal ku??? Kakaknya itu baru kelas 3 SMA, anak Band
pula’.!! Hehehe..Rara emang asal !!!
Ketika
aku sudah berlalu beberapa meter kemudian, dia pasti akan berteriak..
“kalau
kak Evy gak mau sama kakakku, aku sama ade’nya kak Evy aja yaaaah!!!”
Hehehehe,,,aku
tau Rara sedang bercanda dan biasanya, komentar teman-temannya mendahului
jawabanku “ Sarap kamu tuh ra.!” ^,^
Dilain
waktu, aku harus menerima laporan untuk yang kesekian kalinya mengenai Rara
yang beradu mulut dengan keamanan yang sedang mengontrol dan mendapati Rara
makan di kamar (di Aspuri memang dilarang keras makan dikamar selain permen)
atau dengan santainya dia berteriak menyanyikan lagu non Islami sambil seolah
bermain Drum dengan menghentak-hentakkan papan dipan ke lantai kamar di saat
santri lain istirahat Kalilullah. Rara jugalah yang bak seorang Ratu
ketika dijemput Oleh ibu pembimbing dan pengasuh asrama di rumah warga ketika
ia berani menginap di sana tanpa meminta izin (Nyelonong.com). Menceritakan
karakter Rara, itu berarti bercerita tentang seorang anak Mts yang tidak
memiliki rasa takut pada siapapun di asrama. Baik kepada pembimbing, Pembina, pengasuh,
mahasiswi, Aliyah, terlebih anak2 Mts seusianya..
Itu
gak aneh bagi Rara. semua tau dia emang senang buat sensasi..tapi, gak banyak
yang tahu, dibalik ke’aneh’annya, Rara gak seperti yang lain, dia memiliki
mental yang tidak dimiliki teman-temannya dan juga aku.
Karena penasaran dengan karakter Rara, aku
mencoba mencari tau tentang Rara dari pengasuh, teman dekatnya, termasuk
membaca formulir pendaftarannya.
Sejak
kecil, Rara telah ditinggal oleh ayahnya, kemudian ibunya menikah lagi. Rara
memiliki banyak saudara dan juga saudara tiri. Bahkan saudara tirinya yang
pertama memiliki anak yang sesusia dengan Rara. Aku memprediksi, point ini
pasti memiliki pengaruh besar bagi Rara. Selain itu, Liburan Ramadhan lalu.
sehari menjelang kepulangannya ke Asrama. Abang kandungnya meninggal dalam
sebuah kecelakaan, tidak sendirian. Tapi, bersama kakak iparnya yang sedang
hamil 9 bulan. Mereka bertiga, meninggal di tempat.
Belum
sebulan yang lalu, aku juga harus mengabarkan kepada Rara, bahwa kakak perempuan
kandungnya yang lain sedang koma. Dan keesokan harinya Rara harus ikhlas
mendengar berita bahwa kakaknya telah berpulang ke Rahmatullah…
Ketika
Rara kembali ke Asrama di antar saudaranya, aku sempat mengobrol banyak dan
mengalirlah cerita-cerita yang mengungkap tabir di balik sikap Rara selama ini.
Rara hanya butuh perhatian. Sikap kerasnya selama ini hanyalah sebuah bentuk
pemberontakan atas banyaknya keinginan yang tak terpenuhi.
Pada
dasarnya Rara tidak sendirian, di Asramaku ini…Ada banyak Rara yang lain..dengan
latar belakang yang membentuk sikap mereka. Pelajaran berharga buatku. Bahwa
penilaian subjektif hanya akan menghasilkan imej yang negative. Terlebih ketika
kita memvonis “DIA ANAK NAKAL” .Setiap orang punya alasan atas tindakan yang
mereka anggap benar. Alasan itu tidak bisa di salahkan, kita hanya perlu
memahaminya lebih dalam untuk kemudian meluruskannya.
* * *
To
be Continue…, aku masih punya banyak cerita dari Jendela2 yang lain..menurutku
pemandanganya sangat indah. Entahlah menurut kalian,,sebab jika kita melihat
dari sisi yang berbeda, maka pemandangan yang kita temukanpun akan berbeda..
*Untuk
kepentingan publikasi dan menjaga privacy, ane menyamarkan beberapa hal,..
@ Aspuri, Sudut "Mihrob
Cinta-Q", 20 Rabiuts Tsani' 1434 H
,
Saya juga punya kamar. Tapi, jendelanya hanya empat. :D
BalasHapusSaya juga seorang musyrif bin murabbi. Tapi, panggilannya bukan Abi. :D
Yang saya sesalkan, pemandangan dari jendela kamar saya terlalu berbahaya untuk diposting untuk konsumsi umum. :-)
Btw, lanjutannya SAYA tunggu. Semoga bisa menginspirasi saya.
Empat? Cpa blg empat itu 'Hanya' ?
Hapus4 jendela bsa menghasilkan ratusan pemandngan yg brbeda. dgn catatan tdk berdiri dan memandng hanya dr satu sisi dan mencba menutup mata pada sisi yg lain...
after it, temukan sejuta pemandangan yg menakjubkan dan trnyata justru 'berbahaya' itu yg harus dinafikan...Fighting !!!
Syukron ^_^