!!!.....اَهْلاً وَ سَهْلاً

"Dan Janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu beriman. (Ali-'Imran:139)



Kamis, 21 Maret 2013

Nilai sebuah 'Penghargaan'

Bismillah..


Back to My Cathar Yah.., sebenarnya peristiwa ini murni tuk konsumsi pribadi. So’ fhoto2nya juga koleksi pribadi,,hehehe. Tapi, ane terpikir tuk membaginya pasca Mengalami peristiwa tersebut…

Malam itu, salah seorang wali santri menelvon dan ingin berbicara penting dengan putrinya. Karena bukan jadwal menelvon, sang Ayah menghubungi melalui HP pribadi ane. Walhasil ane hanya mengizinkan sang anak menelvon di dalam kamar ane, gak boleh dibawa keluar tuk menghindari ungkapan “Umi Evy Pilih Kasiiih !!!” trauma ane..xixixixi :-D

Nah sambil menunggu telvon ayahnya itulah, adik ane itu menyapu pandangannya ke sekeliling kamar ane, dan memperhatikan dengan seksama kegiatan yang sedang ane lakukan. Malam itu ane emang sedang memilih-milih tumpukan kertas-kertas print-an dan surat-surat, serta jadwal-jadwal yang sudah tidak terpakai. Berniat memasukkannya dalam kotak dan mengantarnya ke kantor mading asrama atau sekolah. Mereka biasa membutuhkan kertas bekas yang masih layak pakai.

Seperti tak kuasa menahan rasa ingin tahunya, dia lantas bertanya,

“Umi Evy, itu kertas apa sih? Banyak betul?”

“Owh ini kertas-kertas dan surat-surat yang sudah umi baca de’, dan gak terpakai. Jadi mau dibuang atau kasih kakak2 di kantor mading!”

“Kenapa surat-suratnya umi Evy buang? Kenapa gak disimpan aja?”

“Umi udah baca semua kok, kalo di tumpuk-tumpuk yang ada kamar umi berantakan tiap tumpukan ini terbongkar.” Ane menjawab tanpa mengalihkan pandangan ke arahnya, sambil terus melanjutkan aktifitasku. 

Tapi, tiba-tiba ungkapannya menyentakku.

“Hmm..Pasti surat-surat yang kita tulis waktu umi Evy ulang tahun juga ada disitu.!”

Oalah…Itu bukan pertanyaan,,Kawan. Tapi ungkapan polos seorang anak kepadaku tentang sebuah penghargaan.

Syok..tidak menyangka dia akan berkata seperti itu, aku lantas menjawab.

“Umi Evy sudah fhoto koq de’, trus umi juga udah pindahin ke laptop, Rany Mau liat?!”

Dia hanya menggeleng, dan kembali berkomentar

“trus kalo memory laptop umi udah penuh, umi hapus juga dong fhotonya, kan umi sudah liat, ntar penuh-penuhin memory laptop umi aja!!”

Innalillahi, dbuat Tewa’ banget ane ma ne anak!!! Tapi, belum sempat komentar, Hp Ku berdering, tertera nama Mts_Ayah Rany  Dsana..dialog kami terputus..

Yaaaah,,,Lagi-lagi ane mendapat pelajaran penting malam itu, tentang sebuah penghargaan dari kejujuran polos Rany..Walhasil, postingan kali ini, special tuk Rany dan jga adik-adikku yang lain.. Neh, sebagian fhoto-fhotonya umi posting di blog,, Maafin Umi Evy yah en makasih Rany udah ngajarin umi Evy tentang pentingnya sebuah penghargaan,,kalo umi Evy simpan di blog..Rany en teman-temannya bisa liat kapan aja dan dimana aja..(yang penting jangan pas di Asrama..karena umi pasti heran, Rany On Line dimana??) hehehe..














Sekaligus mw ngucapin Makasih tuk Adik-adik Ane en semua yang udah menyisipkan do’anya tuk ane, semoga do’a itu terus terlirih tak mesti pada hari kelahiran ane…pesan yang juga ane sampaikan ke adik-adik ane dan Alhamdulillah perlahan mereka paham, terbukti dengan pemberian hadiah dan surat-surat itu terkirim ke kamar ane bukan tepat pada harinya, tapi keesokannya, atau 2-3 hari setelah hari milad ane. .hehehe, semoga Allah menilai niat baik mereka dan memberkahi proses pembelajaran dan pemahaman mereka..Allahumma Aaamiin..

-          Tuk Rany…Insya Allah fhoto-fhotonya gak akan umi hapus,,
So Rany jangan bilang

kalo umi Evy nutup akun blog gmana??”

Hehehe,,cukup Rany, Insya Allah umi Evy gak akan nutup akun blog koq ^,^

                                                             Jelang ke Peraduan, 
Aspuri Gutem. 9 jumadil Awwal 1434 H
                                                                                                      
                                                                                                          

Minggu, 10 Maret 2013

Skripsi Persepsi Masyarakat Bugis Terhadap Kafa'ah dalam Pernikahan

Subhanallah…gak terasa selama ane bertugas di Aspuri, udah 2 angkatan adik junior ane yang bersibuk2 ria ma proposal + Skripsi. Suasana yang ngbuat ane gak bisa lupa ma masa2 penyusunan skripsi ane (kerap terbesik rasa, koq masih ‘skripsi’ yah? Di saat yg lain udh berkutat dgn ‘tesis’ ..hehehe ^,^). Yah,,this is My Fate en Allah Knows best for mine. Postingan ini hanya untuk berbagi,,moga bisa bermanfaat tuk yang lagi nyusun skripsi tentang permasalahan ini  atau pada aspek yang berbeda.




ABSTRAK
Mustavidah MS., 2012. Persepsi Masyarakat Suku Bugis Terhadap Kafa’ah dalam Pernikahan (Studi Kasus masyarakat suku Bugis di Kelurahan Margasari). Skripsi, Jurusan Ahwal Asy-Syakhsiyah. Pembimbing (I) Paryadi S. Sos. I. M.S.I Pembimbing: (II) Muhammad Arfan AU, S.S.
          Skripsi ini berangkat dari sebuah kesenjangan antara teori yang ada dalam hukum syari’ah mengenai penetapan ukuran kafa’ah dan persepsi yang terjadi dikalangan masyarakat suku Bugis di Kelurahan  Margasari terhadap penetapan ukuran kafa’ah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana persepsi masyarakat suku Bugis terhadap kafa’ah dalam pernikahan, dan bagaimana tinjauan hukum Islam mengenai  persepsi masyarakat suku Bugis terhadap kafa’ah dalam pernikahan.
          Peneliti menguraikan beberapa hal yang menjadi landasan teori pada penelitian ini. Yakni berkaitan dengan definisi pernikahan, rukun dan syarat pernikahan, tujuan pernikahan, definisi kafa’ah, dasar hukum kafa’ah, tujuan kafa’ah,  kafa’ah  menurut para ulama, hal-hal yang dianggap sebagai ukuran kafa’ah, dan kedudukan kafa’ah dalam pernikahan.
           Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat studi kasus dengan metode penelitian deskriptif analitik untuk kemudian dianalisis secara kualitatif berdasarkan hukum Islam dengan berpedoman pada landasan teori. Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik observasi dan wawancara langsung kepada responden dan informan, berpedoman pada panduan wawancara yang telah disusun.       
          Berdasarkan uraian data perkasus, peneliti menemukan persepsi masyarakat suku Bugis  yang meletakan unsur pekerjaan, jujuran, pendidikan, suku,  dan kekerabatan,  sebagai ukuran paling pokok kafa’ah dalam pernikahan. Adat yang berlaku dan kondisi sosial dilingkungan masyarakat sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat suku Bugis di Kelurahan Margasari dalam mengukur kekufu’an seseorang.
          Persepsi dan tujuan masyarakat suku Bugis dalam menetapkan harta atau kekayaan, pendidikan, suku, dan kekerabatan  sebagai tolak ukur kafa’ah dalam pernikahan jika ditinjau menurut hukum Islam, maka dalam beberapa hal terdapat tujuan yang tidak mendasar pada apa yang telah ditetapkan oleh hukum Syari’at yang menekankan ukuran kafa’ah pada unsur agama sebagai pokok dalam pertimbangan kafa’ah. Berpegang pada Q.S. al- Hujurat ayat 13 dan beberapa hadits Nabi yang memberikan penekanan mengenai kadar kemuliaan seseorang hanyalah ditinjau dari sisi ketaqwaannya.
          Kongklusi akhir dari penelitian ini, bahwa persepsi masyarakat suku Bugis terhadap kafa’ah dalam pernikahan jika dilihat dari tujuan yang ingin dicapai dan kedudukannya yang dianggap sebagai syarat sahnya pernikahan, maka tidak sesuai dengan tujuan ditetapkannya kafa’ah dalam hukum pernikahan. Namun, jika dalam pelaksanaannya tidak terdapat hal-hal yang menimbulkan mafsadat atau tidak bertentangan, maka tradisi yang berlaku dapat dijadikan hukum.

                                           PENUTUP               

A. Kesimpulan                                                                         
Setelah peneliti menguraikan hasil penelitian pada bab IV dan menganalisisnya, maka peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.  Persepsi masyarakat suku Bugis di Kelurahan Margasari mengenai kafa’ah dalam pernikahan terkait dalam 5 hal. Yakni pekerjaan, kekerabatan, jujuran, pendidikan, dan suku.
2. Tinjauan hukum Islam mengenai persepsi masyarakat suku Bugis terhadap kafa’ah dalam pernikahan, pada dasarnya perbedaan yang ada terletak pada tujuan yang ingin dicapai dalam penetapannya yang tidak sejalan dengan apa yang menjadi tujuan dalam penetapan kafa’ah dalam hukum pernikahan Islam dan hukum syar’i lebih mengutamakan agama sebagai tolak ukur kafa’ah yang utama. Adat istiadat yang melatar belakangi persepsi suku Bugis terhadapa kafa’ah dalam pernikahan tersebut tidak dapat dijadikan hukum, sebab bertentangan dengan hukum syar’i dan nash qath’iy, sehingga termasuk dalam kategori ‘Urf  Fasid.

PERSEMBAHAN
            Karya ini kupersembahkan untuk mereka, sosok yang membuat bayang-bayang kesuksesan menjadi semakin dekat di mataku, hingga aku tak punya alasan untuk berhenti dan menyerah walau selangkah,.semua ada ‘karena’ dan ‘untuk’ kalian:
-         Abba’, inspirasi terbesar dan Lelaki terindah dalam hidupku, meski kini tak ada di sisi dan ruang hidupku, terima kasih atas semangat berjuang yg engkau wariskan…Allahummaghfirlahu warhamhu. Juga untuk wanita tercintanya, Ummi. Kesabaran dan pengorbanannya mendampingi hari-hari tersulit masa penelitianku membuatnya terasa singkat dan menjadi masa-masa terindah.  Allahummaghfirly Wali walidayya.
-         Wadah perkembangan hidupku, Pon-Pes Hidayatullah Gn.Tembak. dan STIS Hidayatullah, kesyukuran tak terhingga menjalani hari-hari dalam selimut peraturan yang mengajari arti sebuah ketaatan untukku.
-         Sosok-sosok yang semua merasa paling disayang sama Ummi dan Abba, K’ Isul, my Advicer. Mas Jiho, guru sastra pribadiku. B’ Uchie, bodyguard ganteng masa-masa penelitianku ke Kamp. Baru. K’ Imma, yg paling senang liat ade2nya bahagia. B’ Alan, dengan motto ‘whatever for u’ nya, K’ Idha, dengan gayanya yg penuh keyakinan. K’ Ija, Partner dunia mayaku. K’Itha, partner shareku yg endingnya suka sama2 bingung. K’ Ila  n  Ad’ku Ied, Save All about Our Sad, Crazzy, n Hepi Stories. The Last, for Awie Ibnu Manshal, Ade’ Bungsuku, Get all urz dreams de’…We’re behind u.
-         Special tuk Dosen PembimbingQ, Abu Faiq Sekeluarga, Penasehat AngkatanQ, Ummu Nafi’ Sekeluarga, moga Allah melimpahkan kesehatan dan Rahmat-Nya untuk mereka.
-         Sluruh dosen2 STIS,  Abu Fathiq,  Mr. Gee,  Abu Djaulah,  Ummu Fawwaz, Ummu Dhiya’,  Ustz. Umi,  Abu Miqdam,  Ust. Hasyim,  Ayah Rijal,  Aba Zain, Ust. Fakhru, Ust. Karim,  Abu Ihsan, n Ust. Fitri. Smoga kelak kami mampu tuk terus mengalirkan ilmu2 yang telah memancar dari mata air ilmu mereka. BarakallahuFikum
-         Untuk yang gak pernah lepas dari smua cerita hidupku sejak kecil, Ayu Ieeykha Adz yang bikin aku  TEWA’  truuus..Wish  All  just  4 your Happiness,  Ceu Mumus slalu ada inginku tuk  berbagi Anythink with u, tengs udh jadi pendengar yg baik. Jeunk Lidya n Hooda, smua cerita Indah qtha yang paling culun sampe akhirnya qta lebih dewasa..terlalu manis tuk dilupakan, Mpok Roel n K’Iyodh  Partner terbaikku masa2 penuh amanah di Asrama, Icha Cute , Teman baikku yang kini lebih berwibawa dengan satus Amiroh BEMnya,…Sukses yah..!!!
-         Jailun Muntazhor (JI-EM), Mahasiswi STIS Angkatan 2008.. Dzikra, Emil, Kholif, Jariyah, K’Muthi, K’Timech , Diana , Inayah , Mb’Amah, K’Yanti, Q-Es, K’Udha, Tya, Marny,  Atikah, K’Mae , Yoen , n Mb’Umi ..Moga kebersamaan yang kan terurai menyatu di Jannah-Nya kelak…Amiin
-         Nona Ramzy, Marwah, n Fitri,  Lanjutkan freeeen n  tetap Semangaaat….!!!!, Ustz. Irda..huhuhu, tak kuase’ lah nak gapai kesuksesan macam awak tuuuh….do’ain ane dengan kesholehah’n ente yaah ^,^
-         Majelis Syuro, Pengurus BEM, n seluruh Mahasiswa/i STIS Hidayatullah
-         ‘My Soulmate’.  Siapapun dirimu dan di manapun sekarang, moga Allah senantiasa menjagamu tuk kelak kan menjadi jawaban atas rintihan do’aku yang setia membimbing dunia dan akhiratku, semoga engkau mampu menerima dan memahami segenap kekuranganku. Amieen Yaa Robb…..
                          
Balikpapan, 14 Januari 2012