Mengapa
syurga ada di telapak kaki, bukan ditelapak tangan? Bukankah penelitian
mutakhir membuktikan bahwa belaian dan sentuhan tangan ibu merupakan hal
terpenting bagi bayi pada awal kelahirannya?
اَلْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأُمَّهَاتِ، مَنْ شِئْنَ أَدْخَلْنَ وَ مَنْ شِئْنَ أَخْرَجْنَ
"Surga itu di bawah telapak kaki ibu, siapa yang ia kehendaki maka akan dimasukkan dan siapa yang ia ingini maka akan dikeluarkan". (Silsilah al-Ahâdîts adh-Dha’îfah, no. 593)
Dalam kajian seperti ceramah, diskusi,
dan seminar atau wacana tertulis dalam buku-buku atau arikel, pengertiannya
hampir selalu sama bahwa hadits ini merupakan sanjungan dan penghargaan bagi
para ibu. Seorang anak harus sopan, melindungi, dan menyayangi ibu. Seorang ibu
dapat menuntut hak pada anak karena tidak akan masuk syurga jika tidak berbakti
pada ibu.
Seperti itukah pengertian yang
dimaksud Nabi? Adakah makna lain atau makna yang lebih dalam dibalik pernyataan
“Syurga Ada Di Telapak Kaki Ibu”, bukan di tangan atau dipangkuan ibu. Kita
perlu menyingkap makna tersebut agar kita bisa mendapat hikmah dari ucapan Nabi
kita ini.
Telapak
kaki adalah bagian dari organ tubuh (kaki) agar seseorang dapat melangkah dan
melakukan perjalanan. Setiap kita melangkah akan ada jejak di atas permukaan
jalan yang dilalui. Bahkan apabila kita melewati hutan, para pencari jejak
dapat mengetahui jalan yang kita lewati karena ada bekasnya.
Demikian
juga, ketika seorang ibu mengasuh
anaknya sejak dalam kandungan sampai anak akil balig, itu merupakan sebuah
perjalanan. Setiap detik, menit, hari, minggu, bulan hingga bilangan tahun,
setiap ayunan langkah ibu diisi dengan ucapan, sentuhan, atau kegiatan yang
menimbulkan bekas di otak anaknya. Cara ibu berucap, mimik wajah ibu dikala
berbicara dengan anak, sikap ibu dalam menghadapi persoalan hidup, kegiatan
yang dilakukan bersama anak, atau kegiatan yang diberikan kepada anak, tempat
yang dikunjungi anak, sekolah yang dipilihkan ibu untuk anak, semuanya akan
terekam dalam otak anak. Semua pengalaman hidup tersebut kemudian akan
membentuk karakter anak yang akan menentukan arah perjalanan anak di masa yang
akan datang. Sehingga, ada jejak langkah ibu di otak anak yang akan menentukan
siapa dia setelah dewasa nanti. Apakah dia mampu berjalan di jalan Allah selama
hidup di dunia sehingga dia sampai ke syurga?
Syurga
ada di bawah telapak kaki ibu artinya surga ada dalam perjalanan ibu mengurus
anak. Jejak-jejak ibu pada otak anak sejak masa kehamilan, ketika dalam buaian
dan pangkuan, sampai akil baligh yaitu ketika anak mulai dikenali dosa dan
pahala, anak mulai diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya. Perjalanan
ibu membesarkan anak merupakan proses perjalanan pembangunan pikiran anak.
Apakah langkah ibu membuat anak bisa menemukan kebenaran dari ayat-ayat Tuhan?
Dengan
pemahaman seperti ini, makna hadits ini bukan sekedar tuntutan dan hak ibu pada
anaknya, namun lebih pada kewajiban ibu, agar langkah-langkah sejak kehamilan
hingga sang anak akil baligh mampu mengantarkan anaknya ke syurga.
Ada banyak
pilihan dalam hidup ibu untuk membina karier, tapi membangun anak yang kuat
sehingga mampu hidup dengan selamat dan sampai ke syurga, juga merupakan sebuah
karier. Pilihan ini ada pada ibu.
All My
Sister..,Selamat menjadi Ibu yang hebat...........
·
Yang ini juga Penting ^,^
Kata dosen “Psikologi
Keluarga” ane waktu kuliyah dulu..
“Cara Terbaik seorang
Ayah yang ingin menunjukkan kasih sayangnya kepada anak adalah dengan
menyayangi Ibunya, sebab kasih sayang ayah adalah energi bagi ibu untuk
mendidik anak-anaknya…Siipp ..hehehe (Alibi seorang Wanita.com) ^_^v
jadilah seorang yg taat apada suami..............
BalasHapus