!!!.....اَهْلاً وَ سَهْلاً

"Dan Janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu beriman. (Ali-'Imran:139)



Rabu, 18 Juni 2014

Beginning of Mahligai Cinta'q


Pernikahan..,Hmm bagi sebagian orang, Nikah adalah adalah sebuah pilihan, tujuan, atau bahkan pelarian..yang terakhir neh kedengarannya rada serem..hehehe. tapi seriuss,,ada orang yang memilih nikah tuk menghindar dari  sebuah keputusan yg dianggapnya lbih buruk..yaah whatever,persepsi mereka dan kalian.but this is mine…buat ane, nikah adalah sebuah anugerah..Cinta aza buat semua orang anugerah kan?..nah kalau cinta dibingkai kehalalan..apa gak double-double tuh anugerahnya..deal? buat yang belum sepakat, ingat deh kalo Allah punya 100 kasih sayang  (Rahmat).  DIA baru menurunkan 1 untuk semua makhluk di muka bumi. Adapun yang 99 disimpan untuk orang-orang beriman. Allah melarang orang beriman mengejar nikmat di akhirat dan melupakan nikmat dunia. Gak akan merasakan nikmat syurga akhirat, jika belum merasakan nikmat syurga dunia. Salah satunya adalah kebahagiaan di dalam hati karena pernikahan. So’ nikah itu nikmat yang mesti dirasakan oleh orang-orang yang beriman. Tentunya dengan kemampuan yang syar’i..gak boleh banyak alasan klo emang udah waktunya tuk menikah…hehehe
 Sekarang ane pengen berbagi tentang mahligai cinta penuh barokah yang ane rasa…kali z bisa menginspirasi yang belum nikah (Aamiin) ^_^

Tabir pernikahan ane sendiri terbuka saat ane berusia 22 Tahun, 1 tahun setelah menyelesaikan perkuliahan di STIS Hidayatullah en ane di tugaskan menjadi Pembina Asrama Putri di Hidayatullah Gutem. Amanah itu ane jalani tepat 1 tahun kurang beberapa bln-an, hingga akhirnya tepat jam 12.15 pada hari ahad tgl 7April 2013..ane menrima pesan melalui aplikasi whatsapp dari seorang ustadz plus dosen plus panitia pernikahan mubarokah..yang mengabarkan kalo formulir Pernikahan Mubarokah Nasional Hidayataullah (PMNH) 2013 udah dikirim ke email ane, harap segera di isi dan dikumpulkan paling lambat tanggal 20 Mei 2013,..(serasa deadline makalah z neh dosen) alasannya sih lebih cepat lebih baik tuk proses itikharah dan pengurusan administrasinya..waktu pengumpulannya emnag masih lama. Tapi, ane butuh waktu lebih lama tuk menata hati..Pernikahan ini bukan perkara mudah, ane yang menjalani masa perkuliahan selama 4 tahun di STIS dengan komitmen tidak boleh menikah hingga perkuliahan usai. Bahkan ketika perkuliahan usai pun akan mendapat tugas dan jika ingin menikah dalam masa tugas harus melalui persetujuan STIS. How about my familys? Its Ok..mereka sepakat dan menyerahkan ane sepenuhnya ke Lembaga Hidayatullah melalui STIS (neh nasib atau rezeki yaah?). STIS ibarat menanamkan prinsip kupu-kupu di dalam hati para kadernya “Bersabarlaaah..pasti akan tiba saatnya”.

Setelah konsultasi bareng ortu en sodara perihal salah satu kolom yang harus diisi soal kriteria, hehehe..padahal ujung-ujungnya tetap z tergantung panitia en setelah nyari-nyari info soal berapa orang teman yang mau ikut nikah bareng,,Bismillah..formulir itu ane kumpul 5 hari menjelang batas pengumpulan akhir. Selesai sampe disitu? Gak sodara-sodara,,perjuangan itu baru dimulai.
Tanggal 01 Juni semua calon Pengantin harus menjalani masa karantina, Manusiawi muncul perasaan galau tentang siapa yang bakal menjadi pemimpin ane, emang gak ada sosok khusus yang menjadi jaminan, bahkan gak ada bayang-bayang meski sebatas nama. deru itu semakin terasa saat bertemu dan berkumpul dengan orang-orang yang merasakan kegalauan yang sama. Dampak positifnya, bisa saling memotivasi tuk memperbanyak ibadah en mendekatkan diri kepada-Nya sang penentu takdir terbaik. Subhanallah pernikahan kali ini bener-bener luar biasa, menjalani masa karantina di gedung STIS yang jauh dari akses seluruh warga dan santri membuat semuanya semakin terjaga..tak ada berita-berita yang bisa membuat hati kacau atau paling tidak bisa menghibur..penstrilan dari seluruh alat komunikasi dan larangan keras pulang ke rumah (meskipun ane yang berjarak selemparan batu) semakin memperketir hati..hehehe tapi, membuat pengaduan kepada-Nya semakin panjang..terasaaaa banget. Berharap rengkuhan erat-Nya yang menenangkan hati dan jiwa.
   
“Siapa calonmu vy? Ummi mau ngundang keluarga. Tapi gak enak kalau orang-orang tua hanya diundang lewat telvon. Mau bikin undangan. Tapi nama siapa mau ditulis?.” Ungkapan ummi yang disampaikan saat aku pulang mengambil berkas nikah yang belum lengkap kembali menimbulkan rasa getirku. Yaah,,kegelisahan yang wajar bagi seorang ibu menjelang sepekan pernikahan anaknya dan dia belum tau siapa yang akan menjadi menantunya kelak.. 
Hikz…akupun ingin tau ummi, Tapi Allah belum menunjukkannya dan akan tiba waktunya. Yakinlahkita akan sanggup menghadapinya, ini perjuanganku ummi, do’akan aku…

Jum’at 14 Juni 2013… 
Malam bersejarah yang gak akan terlupakan sepanjang hidupku. Berkumpul diruang Musholla gedung STIS di hadpaan Ust. Abdurrahman Muhammad, Ust. Zain dan Ust. Nasirul…Detik-detik penandatanganan, bersabar menunggu panggilan..hingga akhirnya tiba giliranku. Dihadapan ust. Syamsu Rijal, ku membaca nama yg tertera HARIADI MARSA..Allahu Akbar,,tak sanggup aku merangkai kata tuk menggambarkan rasaku saat itu,,kebahagiaan yg berselimut keharuan. Bismillah, kutandatangani lembaran bersejarah itu..sebelum menyerahkan kembali, sekilas ku menatap fhotonya,,Aaah, air mataku membuatnya samar..keluar ruangan ummi menyambutku dgn pelukan erat di iringi air mata keharuan dan ucapan lirih ”Bersyukur Nak,,Dy seorang penghafal..!”. Yaah,,lebih dari skedar itu ummi dy kader STIS sperti impianku…

Ahad 16 Juni 2013 
Akhirnya….. 
“Segala puji pada-Mu ya Rabbi, atas rahmat hari ini. Terlabuh sudah cinta suci sejati dari hati. Janji telah terucap, Akad telah tercipta tuk bersama jalani hari
Ya Allah Rabbi bimbinglah kami dalam menempuh hidup ini…” 
Hehehe..potongan lirik nasyid Seismic “Syukur” itu mengalun indah dalam anganku ^-^ saat duduk dipelaminan bersama 50 mempelai putri dalam walimatul ‘ursy  yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Hidayatullah gutem hari itu, penuh syukur saat Allah membuka tabirku dengan indah dan menakdirkanku tuk menjadi salah satu peserta Pernikahan Mubarokah Nasional hidayatullah 2013.

Penerimaan mahar dilaksanakan ba’da dzuhur di kediamanku, sekujur tubuhku terasa kaku saat ucapan salamnya terdengar memasuki ruang kamarku...sorak-sorai keluarga yg terdengar riuh di sekitarku tak lagi kuperdulikan,,Tuhaaaan,,aku sedang menata hati yg tak karuan debarnya,,, sejak kuterima maharnya, kucium punggung tangannya dan kurasakan sentuhanx pada ubun-ubunku, sejak itu pula aku bertekad..”Selamat datang Pangeran Hatiku,,kuserahkan sepenuhnya jiwaku tuk taat kepadamu sbagai perintah-Nya mulai hari ini, esok, hingga ujung perjalanan dan nafas yg tak lagi berhembus. Semoga Allah memberkahi mahligai kita” Allahumma Aamiin