!!!.....اَهْلاً وَ سَهْلاً

"Dan Janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu beriman. (Ali-'Imran:139)



Rabu, 20 Februari 2013

Cathar Seorang Kader #05

Burung walet terbang siang
Jelang sore ia datang

Tunggu kabar yang tak kunjung datang
Ternyata ia lagi meriang ^,^

Sebuah pesan melalui aplikasi WhatsApp dikirim oleh salah seorang dosen ke Hp ane..pantun sederhana (lebih tepatnya sindiran halus saat ane menetap dirumah tanpa memberi kabar ^,^). tapi cukup membuatku sadar, Ya Allah banyaknya hal yang tidak dapat dilakukan ketika sedang sakit…karenanya, ucapan Subhanallah,,”nikmatnya sehat” …berulang kali tak kuasa terucap saat akhirnya Allah memberiku sedikit kekuatan untuk kembali menjalani hari-hari dengan nikmat kesehatan, meski belum begitu pulih secara total..paling tidak lebih baik daripada setelah hampir sepekan tergolek tak berdaya di rumah. Sebelumnya  beberapakali  terbesik niat untuk menginap semalam di rumah (selain waktu pulang yang telah terjadwal), ternyata Allah menyadarkanku, hari jum’at yang lalu Allah memberi ujian dengan mengambil sedikit nikmat sehat-Nya, membuatku menginap tak hanya semalam,,tapi sepekan ..(padahal, sepekan sebelumnya baru aja usai menghadapi beratnya ujian hati ^,^ ) banyak hal yang tak dapat kulakukan,banyak hal yang kupikirkan, dan betapa ku menyadari banyaknya hal yang harus ku evaluasi, ternyata karunia rasa sakit adalah waktu untuk memberi hak fisik beristirahat dan menjalankan kewajiban utnuk berfikir tentang banyak hal yang harus aku lakukan ketika sehat…tentu dengan memikirkan hal-hal yang tidak membuat rasa sakit itu bertambah.. (itu mah namanya nyiksa..hehehe)

Yah,,postingan kali ini hanya ingin berbagi dan sedikit menjadi catatan yang terus menjadi pengingat ketika tak mensyukuri nikmat sehat ini..,

Sakit demam terdengar sederhana, tapi jika ditambah pencernaan yang tak berfungsi dengan baik, seperti kerongkongan yang pahit, kepala pusing, meriang dan seperti ‘hanya ingin tidur’..efek yang tak bisa dinafikan tuk berucap, lebih baik bersibuk-sibuk ria dengan nikmatnya kesehatan, daripada beristirahat tapi dalam kondisi sakit..tapi, yang pasti adalah mensyukuri nikmat hidup sambil terus menjaga kesehatan..sepakaaat?? teringat ucapan salah seorang kawan baik, beramal untuk investasi akhirat, tapi tetap harus pintar-pintar menjaga kesehatan..(ketika ane harus tumbang, ucapan itu kerap terngiang..hehehe)

Dalam Haditsnya, Rasulullah Saw. bersabda:
Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka”. (HR. Al-Bazzar, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Silsilah al Hadiits ash Shohihah no. 1821).
Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi”. (HR. Muslim no. 2575).
Allahu Wa Rasuuluh a'lam…

Saat semakin lemah dan tak memiliki semangat untuk bangkit,, Hp disamping ane ternyata sangat bermanfaat untuk digunakan browsing dengan keyword hikmah ketika sakit…so ane temukanlah artikel ini..
luar biasa sangat bermanfaat rasanya..(meskipun bisa di share setelah kondisi kesehatan mulai pulih)

Ketahuilah wahai saudaraku -semoga Allah merahmati kita semua- telah menjadi ketetapan dari Allah Azza wa Jalla bahwa setiap manusia pasti pernah mengalami sakit dan musibah selama hidupnya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
  
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ”. (QS. Al-Baqaroh : 155-157).

Sakit dan musibah yang menimpa seorang mukmin mengandung hikmah yang merupakan rahmat dari Allah Ta’ala. Imam Ibnul Qayyim berkata : “Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah. Namun akal kita sangat terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia dibawah sinar matahari. Dan inipun hanya kira-kira, yang sebenarnya tentu lebih dari sekedar gambaran ini”. (Syifa-ul Alil fi Masail Qadha wal Qadar wa Hikmah wa Ta’lil hal 452).

 Nabi SAW bersabda,:
“Jika Allah m'hendaki kebaikan untuk seorang hamba-Nya maka Allah akan menyegerakan hukuman untuknya didunia.Sebaliknya jika Allah menghendaki keburukan utk seorang hamba maka Allah akan biarkan orang tersebut dgn dosa2nya sehingga Allah akan memberikan balasan untuk dosa tersebut pd hari Kiamat nanti”(HR Tirmidzi, hasan)
Dalam menyikapi sakit dan musibah tersebut, berikut ini ada beberapa prinsip yang harus menjadi pegangan seorang muslim :
1. Sakit dan Musibah adalah Takdir Allah Azza wa Jalla
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
 
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al-Hadid : 22).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan semua takdir seluruh makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi”. (HR. Muslim no. 2653).

2. Sakit dan Musibah Adalah Penghapus Dosa
Ini adalah hikmah terpenting sebab diturunkannya sakit dan musibah. Dan hikmah ini sayangnya tidak banyak diketahui oleh saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Acapkali kita mendengar manusia ketika ditimpa sakit dan musibah malah mencaci maki, berkeluh kesah, bahkan yang lebih parah meratapi nasib dan berburuk sangka dengan takdir Allah. Nauzubillah, kita berlindung kepada Allah dari perbuatan semacam itu. Padahal apabila mereka mengetahui hikmah dibalik semua itu, maka -insya Allah- sakit dan musibah terasa ringan disebabkan banyaknya rahmat dan kasih sayang dari Allah Ta’ala.
Hikmah dibalik sakit dan musibah diterangkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dimana beliau bersabda:
Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”.(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).
Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari no. 5641).

Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya”. (HR. Muslim no. 2573).
Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya”.
(HR. Tirmidzi no. 2399, Ahmad II/450, Al-Hakim I/346 dan IV/314, Ibnu Hibban no. 697, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Mawaaridizh Zham-aan no. 576).
Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya”.
(HR. Al-Hakim I/348, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Shohih Jami’is Shoghirno.1870).

Yang ke-3 tambahan dari ane neeh…

 3. Menjenguk dan mendo’akan yang sakit dapat mempererat Ukhuwah^,^
       Ketika masih sehat dan mendengar ada saudara, ade2 atau dewan guru dan dosen yang sakit, terkadang seringkali lupa untuk menjenguk,,padahal subhanallah..bahagianya mendapat kunjungan mereka..sekedar menanyakan kabar, atau berbagi cerita yang tak tersampaikan…selama sepekan sakit, adik2 bergantian menjenguk menyampaikan kondisi asrama, kabar adik2 yang kerap menanyakan kondisi ane, para wali santri yang menelvon setelah mendapat kabar dari anaknya kalo udah beberapa hari ane tidak di asrama, termasuk titipan salam dari adik2 kelas 3 Mts yang memohon do’a kesuksesan Try Out mereka (Katanya Do’a orang sakit Terijabah..hehehe),
yang mengherankan ketika ane mendapat SMS ..
“Umy Evy kpn ksni..Umy cpat smbuh y, kmie akan do’ain umy spaya cpat smbuh…insya Allah kmie jnji akn nurut sma apa yg umy Evy dan Umy2 lain sruhkan..safa kila y umy syang. Salm drie nak kmr Fatimah (1 Mts)”
Received:
04:19:34pm
17-02-2013
From:
Aspuri Mts

Terharu baca SMS mereka, tapi sempat berfikir lama “Apa hubungannya sakit ane ma janji mereka untuk nurut?”.saat beberapa hari kemudian adik2 pengurus asrama datang menjenguk,
barulah mereka bercerita…
“Kak Evy, adik2 kelas 1 Mts pada nanya, Umy Evy sakit apa? Kami jawab ‘Umy Evy sakit karena mikirin kalian yang gak bisa dikasi tau en gak nurut sama umy2 nya”
Innalillahi,pantas aja mereka SMS dengan redaksi seperti itu..hehhehe..sampaikan salam maaf dan Rindu ane untuk mereka..
Syukron untuk smua Akhwaaty yang udah mendo’akan dan datang menjenguk,semoga Allah memberi pahala yang berlipat atas keikhlasan kalian dan memberi nikmat sehat serta menyembuhkan yang sakit dengan kesembuhan yang tiada lagi rasa sakit setelahnya..Allahumma Aamiin..

Minggu, 10 Februari 2013

Cathar seorang kader #04


Sejak 12 juni 2012, hingga saat ini memasuki pertengahan bulan kedua tahun 2013..itu berarti sudah hampir delapan bulan aku menjalani amanah sebagai seorang kaka pembina untuk ade-ade MTS ku di Asrama Putri Hidayatullah Gutem Ini...

..tapi, aku lebih senang menyebut hari-hari amanahku, sebagai masa perkuliyahan di universitas kehidupan..dan aku menyebut ade-ade ku sebgaai dosen2 Terbaikku. Aku belum tau sampai kapan aku akan menjalani amanah ini..tapi yang aku tau, sampai hari ini, aku belum melakukan apa-apa untuk mereka...meskipun ketua Sekolah Tinggi ku waktu kuliyah dulu mengatakan “kita bukan sedang menunggu hasil, tapi sedang berupaya semaksimal yang kita bisa, Hasil itu Qodarullah”
 Yang jadi permasalahan...”Aku belum berupaya maksimal ustadz”..., Aku sangat menyadari..seperti apa yang aku alami saat itu…


Hari senin, pagi itu hujan gerimis menyelimuti kampus Gutem ku, setelah memastikan asrama aman dari ade-adeku yang memiliki sejuta alasan untuk tidak sekolah, aku kembali ke kamar berniat untuk tidak keluar kamar seharian, cuaca tak bersahabat dan rasanya aku kurang sehat hari itu..belum juga kepalaku menyentuh bantal yang tersusun rapi di atas kasur, Nasyid Yaa Akhi  milik Ahmed Bukhatir ,,mengalun dari Handphone ku. ‘Ummu Yasin’.. nama itu tertera menutupi wallpaperku...ini pasti panggilan dinas...tapi belum sempat ku angkat, Call ended..panggilan itu berakhir..disusul suara ketukan dipintu kamarku..Owh..beliau hanya ingin memastikan aku ada di Kamar pagi itu...
            ”kak evy..bantuin ummi Razia kamar lemari yah..sama guru-guru MTS dan Aliyah”
            “Iya Mi, Nanti ana nyusul kesana !”
Hampir satu jam lebih razia itu berlangsung. Kini Semua dewan guru bersiap kembali ke kantor masing2 dan guru BK juga bersiap memanggil beberapa nama yang terdakwa...dan aku? Aku hanya ingin beristirahat sejenak..migrain menyerangku...aku sudah berjalan meninggalkan lokasi penggeledahan..tapi, samar-samar, seperti mendengar ada yang mencariku.
            “Ummu Yasin, ada k’Evy yah?”..Hmm..tepat, kepala sekolah MTS itu mencariku...berbalik arah deech..sepertinya penting !
            “cari ana yah ustadzah? Ada apa?”
Ummu Yasin lantas mendekatiku dan menyampaikan berita yang sukses menghilangkan migrainku pagi ini..yah, sakit kepala sebelah itu berganti menjadi sakit diseluruh sel-sel kepalaku, tidak hanya sebagian >,<”
            “Kak Evy, 3 orang anak MTS kelas 1 kabur:!!!!
Innalillahi ade2 ku...,!!!!
 Ceck en Ricek mreka kabur  setelah mengikuti Apel Senin pagi seperti biasa, melewati jalan tak wajar dibelakang kampus. Entah wilayah mana, heran..padahal ane yang udh sekian tahun tinggal disini gak tau jalan-jalan tikus disekitar kampus.., Anehnya dua diantara mereka berasal dari luar Balikpapan..
Berkat kerjasama beberapa pihak, kami berhasil mendapat informasi mereka ada di rumah kerabat salah seorang di antara mereka, berhubung sudah magrib dan tidak ada yang bisa mengantar atau menjemput..kami mnta mereka menginap dan di antar keesokan harinya...
Diberanda rumah Ummu Yasin...mereka bertiga duduk dihadapanku dan ummu yasin, hanya satu di antara ketiganya yang menampakkan wajah penyesalan..yang lainnya???
            “Kenapa sih de’ harus pake acara kabur?” perlahan aku mendekati salah seorang yang kelihatannya adalah dalang dari tindakan nekat ini..
Tau jawabannya???
            “Kita marah sama Umi Evy (Umi - paggilan mereka untuk pengasuh/pembina asrama), habisnya umi Evy Pilih kasih”
Jedarrrrr...gleteekkk..gletekk...Gubrakkk...kalo dikomik-komik..mungkin ilustrasinya wajahku merah en belakangnya background api menyala-nyala...Eleuh..santai amat mereka bilang kabur karena marah ma ane...
Ishbiryy Vy..Ishbiryy... ^_^
            “Umi minta maaf yah de’, klo udah berbuat gak adil. Tapi umi boleh tau gak? Gak adilnya gimana sih? Perasaan kalau membangunkan sholat, umi bangunin semua. Suruh sekolah, makan, umi suruh semuanya. iyakan?” mencoba sedikit investigasi statemen mereka..
1.      “mana ada, umi lebih sering ngobrol2 sama ‘bagiannya’ gak ngajak kita!”
2.      “Umi, Jarang pinjamin kita HP !
3.      “Kalo yang rajin-rajin udah pada bangun, umi langsung keluar kamar”

Dan mengalirlah Protes2 mereka yang lain sebagainya. Anak MTS, gini yah caranya mereka berontak...satu pelajaran berharga,,,,SULITNYA BERBUAT ADIL.  Wajarlah kalau dalam ajaran Islam seorang hakim diibaratkan memiliki satu kaki dineraka dan sebelahnya di syurga...meski nyatalah keadilan hanya milik-Nya..dan kita hanya mampu berupaya mendekat.
 Konskwensi yang harus jadi evaluasi !!!
Protes itu mengalir dari sosok-sos0k kecil dihadapanku…bersyukur aku masih menyadari, MEREKA ADALAH ANAK-ANAK YANG BARU LULUS SD..dan yang terpenting MEREKA MEMBUTUHKAN PERHATIAN LEBIH..
Wuiih..umi evy segitu jahatnya yah?? Tapi coba sini, dengerin umi…, ingat gak dimana umi paling sering ngobrol2 sama mereka?
“di musholla, setelah belajar diniyyah, atau setelah menyetor hafalan !”
Yupz..mereka sadar…hanya diwaktu2 singkat  itu aku sering sharing dan banyak interaksi dengan mereka,,trus siapa yang gak diajak ngobrol??? Jelas aja yang gak jama’ah, jarang ikut diniyyah dan tidak menyetor hafalan…meski memberi penjelasan dengan ‘berusaha penuh kelembutan’..mereka hanya mesem2..
The last..aku Cuma pingin berbagi..adik-adik Mts ku berjumlah 76 orang anak…remaja yang berusia 12-15 tahun. Mereka cenderung kepada kehidupan social yang berkelompok. Hal ini dikarenakan mereka khawatir kalau dalam sosialnya tidak diakui kelompok seumurannya atau yangberusia di atasnya. Cara mereka mengambil perhatianpun Nampak dari keberaniannya melakukan tindakan apapun. Selain itu, mereka juga lebih sering menuntut kebebasannya sebagai individu yang mulai belajar berpikir bebas dan kritis. Seringkali kita melihat merekatidak ingin diatur dengan berbagai peraturan. Seiring dengan perkembangan tersebut, suasana hati mereka sering kali berubah-ubah. Tidak jarang dalam suatu waktu ia merasaan suasana yang menyenangkan, kemudian tiba-tiba berubah menjadi sangat sedih. Kadang menjadi anak yang baik, tetapi tidak jauh setelahnya mereka menjadi anak pemberontak.
Adik-adikku juga sama seperti anak remaja seusianya, memiliki mental spiritual yang tidak mudah di arahkan. Walau begitu, sebenarnya mereka itu sangat bergantung kepada lingkungan yang mempengaruhinya. Lingkungan tersebut yang akan membentuk karakter mereka. Lingkungan pertama yang paling berpengaruh adalah keluarga. Jika keluarga memiliki nilai-nilai spiritual yang tinggi, maka hal tersebut juga akan berpengaruh dalam sikap mereka. Ketika mereka hidup berasrama, teman-teman terdekat mereka adalah pihak yang akan membentuk karakter mereka.
Bagaimana pengaruh Murobbi atau kakak Pembina???
Hmm…mereka butuh keteladanan dariku,,, itulah yang aku sebut BELUM MAKSIMAL...
Banyak yang bilang  mereka keterlaluan,,sulit di atur  dan bikin pusing. Aku bukan tak menyadarinya..bahkan aku sangat merasakannya…tapi, satu hal yang tak bisa aku bohongi..AKU MENYAYANGI MEREKA…padahal aku bukanlah siapa2. Hanya seorang kakak Pembina yang mengenal mereka karena tuntutan amanah pengabdianku beberapa bulan yang lalu. Tapi, karena menyadari mereka amanahku..aku perih jika ada yang mengusik mereka atau menyebut-nyebut keburukan mereka seolah mereka tidak ada baiknya…akupun terkadang merasa perlu menahan kesabaran luar biasa dengan tingkah mereka. Tapi, aku tetap tidak rela jika orang lain memarahi mereka dihadapanku..rasanya aku ingin mengatakan biarkan aku yang memarahi mereka…padahal aku sadar mereka butuh banyak ‘hantaman’ dan ‘guncangan’ untuk membuat mereka lebih kuat dan bertahan, dan aku belum mampu melakukannya sendirian.
Itu yang aku rasa, padahal aku hanya seorang kakak Pembina..bagaimana ibu kandung mereka??? Baru aku sadari kasih sayang seorang ibu kepada kita emang gak terbatas,, meski tidak selalu harus Nampak dan terlukiskan..tapi dihati..disana rasa itu tersimpan rapi.., selamanya !!!!!


Ketika mereka bangga menjadi santri,,,kenapa harus putus asa membina mereka...paling nggak mereka ada niat untuk berubah menjadi lebih baik..


 !!الصبراولي بك  ^,^



Sabtu, 09 Februari 2013

Mengapa Syurga di Bawah Telapak Kaki Ibu, Bukan Telapak Tangan???



Mengapa syurga ada di telapak kaki, bukan ditelapak tangan? Bukankah penelitian mutakhir membuktikan bahwa belaian dan sentuhan tangan ibu merupakan hal terpenting bagi bayi pada awal kelahirannya?

اَلْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأُمَّهَاتِ، مَنْ شِئْنَ أَدْخَلْنَ وَ مَنْ شِئْنَ أَخْرَجْن
َ

"Surga itu di bawah telapak kaki ibu, siapa yang ia kehendaki maka akan dimasukkan dan siapa yang ia ingini maka akan dikeluarkan". (Silsilah al-Ahâdîts adh-Dha’îfah, no. 593)
  Dalam kajian seperti ceramah, diskusi, dan seminar atau wacana tertulis dalam buku-buku atau arikel, pengertiannya hampir selalu sama bahwa hadits ini merupakan sanjungan dan penghargaan bagi para ibu. Seorang anak harus sopan, melindungi, dan menyayangi ibu. Seorang ibu dapat menuntut hak pada anak karena tidak akan masuk syurga jika tidak berbakti pada ibu. 
 Seperti itukah pengertian yang dimaksud Nabi? Adakah makna lain atau makna yang lebih dalam dibalik pernyataan “Syurga Ada Di Telapak Kaki Ibu”, bukan di tangan atau dipangkuan ibu. Kita perlu menyingkap makna tersebut agar kita bisa mendapat hikmah dari ucapan Nabi kita ini.
Telapak kaki adalah bagian dari organ tubuh (kaki) agar seseorang dapat melangkah dan melakukan perjalanan. Setiap kita melangkah akan ada jejak di atas permukaan jalan yang dilalui. Bahkan apabila kita melewati hutan, para pencari jejak dapat mengetahui jalan yang kita lewati karena ada bekasnya.
Demikian juga, ketika seorang ibu  mengasuh anaknya sejak dalam kandungan sampai anak akil balig, itu merupakan sebuah perjalanan. Setiap detik, menit, hari, minggu, bulan hingga bilangan tahun, setiap ayunan langkah ibu diisi dengan ucapan, sentuhan, atau kegiatan yang menimbulkan bekas di otak anaknya. Cara ibu berucap, mimik wajah ibu dikala berbicara dengan anak, sikap ibu dalam menghadapi persoalan hidup, kegiatan yang dilakukan bersama anak, atau kegiatan yang diberikan kepada anak, tempat yang dikunjungi anak, sekolah yang dipilihkan ibu untuk anak, semuanya akan terekam dalam otak anak. Semua pengalaman hidup tersebut kemudian akan membentuk karakter anak yang akan menentukan arah perjalanan anak di masa yang akan datang. Sehingga, ada jejak langkah ibu di otak anak yang akan menentukan siapa dia setelah dewasa nanti. Apakah dia mampu berjalan di jalan Allah selama hidup di dunia sehingga dia sampai ke syurga?
Syurga ada di bawah telapak kaki ibu artinya surga ada dalam perjalanan ibu mengurus anak. Jejak-jejak ibu pada otak anak sejak masa kehamilan, ketika dalam buaian dan pangkuan, sampai akil baligh yaitu ketika anak mulai dikenali dosa dan pahala, anak mulai diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya. Perjalanan ibu membesarkan anak merupakan proses perjalanan pembangunan pikiran anak. Apakah langkah ibu membuat anak bisa menemukan kebenaran dari ayat-ayat Tuhan?
Dengan pemahaman seperti ini, makna hadits ini bukan sekedar tuntutan dan hak ibu pada anaknya, namun lebih pada kewajiban ibu, agar langkah-langkah sejak kehamilan hingga sang anak akil baligh mampu mengantarkan anaknya ke syurga.
Ada banyak pilihan dalam hidup ibu untuk membina karier, tapi membangun anak yang kuat sehingga mampu hidup dengan selamat dan sampai ke syurga, juga merupakan sebuah karier. Pilihan ini ada pada ibu.

All My Sister..,Selamat menjadi Ibu yang hebat...........
·         Yang ini juga Penting ^,^
Kata dosen “Psikologi Keluarga” ane waktu kuliyah dulu..
“Cara Terbaik seorang Ayah yang ingin menunjukkan kasih sayangnya kepada anak adalah dengan menyayangi Ibunya, sebab kasih sayang ayah adalah energi bagi ibu untuk mendidik anak-anaknya…Siipp ..hehehe (Alibi seorang Wanita.com) ^_^v