Assalamualaikum all….ini yang disebut the last post,,memposting hal yang sudah lama terjadi..do you think it’s a boring readings? Maybe, but im so sory…b’coz semua peristiwa ini selalu sukses membuatku tersenyum saat mengingatnya…
Sepekan pasca pernikahan kami, tepatnya tanggal
22 Juni 2013 Ponpes Hidayatullah menggelar acara yang sangat meriah..SILATNAS
(SILATurrahmi NASional) sekaligus Milad Hidayatullah yang ke-40. Keluarga besar
Hidayatullah dari segala penjuru Nusantara berkumpul di Kampus Hidayatullah Gunung
Tembak, Balikpapan. Bahkan ketika Walimah di rumah kami sempat terbesik pikiran
hanya akan sedikit tamu yang datang mengingat banyaknya undangan yang serupa
dari 49 pasang mempelai yang lain. Tapi, Masya Allah..kesyukuran tak terhingga,
ternyata tamu yang datang luar biasa banyaknya.
Kemeriahan itu selaras dengan
euforia yang bersenandung dihati kami para Manten anyar ^,^ meskipun
pada akhirnya kami sering terpisah karena agenda masing-masing. Tapi, tetap aja
terasa ada suasana baru yang menyenangkan.
Honey Moon??? Bulan madu…bulan madu kemana, aku
dan sang Pangeran Hatiku??
Tak ada bulan madu sodara-sodara…kami akan
merasakan manisnya madu sepanjang hayat, In Sya Allah. Hanya ada agenda
tersendiri yang sudah kami susun tuk menjelajahi beberapa tempat yang pada
dasarnya adalah tempat yang biasa kami kunjungi. Hanya kini terasa menjadi
begitu istimewa dan biasanyaaaa….tempat ini adalah tempat yang menjadi Number
One bagi para pengantin baru. That’s Right, Pantai. Kota Balikpapan yang
terletak di sepanjang pesisir pantai. Membuat kami punya banyak pilihan pantai
manasaja yang akan kami datangi. Dan kami? Kami memilih “Pantai Tanah Merah”…
kenapa
tanah merah? Alasannya simple,,karena
aku menikah dengan seorang mahasiswa Stis yang akutau santri putra sering
memilih tempat itu untuk menginap dalam berbagai acara..maka aku bertekad, ketika
menikah dan mendapat santri putra, aku akan
mengajaknya ke sana sambil mendengarkan cerita-cerita nostalgianya saat
menjadi santri dulu. Terdengar konyol? Dilarang tertawa!!! ^_^ sebab itu adalah
ungkapan jujur tentang impian sederhana seorang santri putri. Sekaligus rahasia
yang aku bagi untuk santri putra, ketahuilah..hanya impian-impian sederhana
yang sejenis yang dimiliki santri putri jika akan menikah kelak…tenaaang..gak
perlu mempersiapkan uang banyak untuk tiket kapal pesiar. Sebab motor sewaan di
bengkel depan kampus itupun terasa lebih
nyaman dari kapal Titanic..Asseeek..dan itu yang aku rasakan. Dari pantai tanah
merah, tempat kedua yang aku pilih adalah “Gunung Binjai”…Apa yang menarik dari
gunung binjai? Oooh..ini historis, terkait status Pangeranku yang dulu adalah
mantan pengasuh adikku di Ma’had Tahfidz Ahlus Shuffah..dan kami merasa punya
kepentingan yang sama untuk melihat calon asrama Tahfidz di sana…suasananya
adem dan sejuk..lagi-lagi mungkin terkesan aneh dan biasa saja..Aaah, tapi itu
yang kami rasa..All be so amazing..hehehe
Sepekan dua pekan, aku seakan lupa tentang
sebuah kesedihan. Kebahagiaan memenuhi ruang jiwaku dengan tokoh utama seorang
pangeran berdarah Bone, Hariadi Marsa. I Called Him “K’Adhy”. Memasuki
pekan ketiga..aku mulai tersadar saat kamar kami menjadi saksi dering-dering
telvon di hp pangeranku. “Panggilan Tugas”…Innalillahi, aku lupa. Pangeranku
milik ummat. Amanah menantinya,..itu berarti aku harus mulai menata hati untuk
taat seutuhnya. Ikhlas meninggalkan kampus tercintaku, keluargaku, dan zona
nyamanku. Yup, menginjak pekan ketiga sang Pangeran mulai menyinggung soal keberangkatan kami ke tempat tugas dan bersiap packing.
Allah menakdirkan pangeranku bertugas
di Kota Surabaya, Jawa Timur. Provinsi yang sama sekali tidak pernah terlitas
dalam pikiranku. Apalagi membayangkan akan menjalani hari-hari di sana bersama
sosok yang baru aku kenal. Tapi inilah takdir saudara. Skenario-Nya yang selalu
datang pada waktu yang tepat. Ummi yang awalnya sangat berat berpisah dengan
anak-anaknya, pada akhirnya justru menjadi penguat dengan menyadarkan akan
mimpi-mimpiku dahulu, yang berkeinginan merasakan perjuangan di luar zona
nyamanku, kampus Gunung Tembak. Ternyata benar, sekian lama Allah membiarkanku
menjadi lebih kuat dalam wujud seekor kepompong. Pada akhirnya kini aku telah
menjadi kupu-kupu yang harus terbang menjalani takdirku. Pangeranku pun telah
menjadi sayap indah yang kan menopangku kapan saja aku merasa lemah.
OK, Next…aku mulai prepare tuk
keberangkatanku…naik kapal atau pesawat??? Hemm..ternyata pangeranku punya ide
yang lebih romantis dan ini bisa jadi inspirasi tuk kalian yang pengen
melakukan perjalanan dengan santai. Tepat pada tanggal 04 Juli 2013, aku
berangkat ke Surabaya. Barang-barang kami kirim via cargo bandara.
sedangkan kami
memilih naik kapal laut dengan membawa beberapa barang yang kami perlukan
selama perjalanan plus persediaan makanan. selain irit..ternyata perjalanan ini
begitu simple dan menyenangkan..Eits..tak perlu ku ceritakan bagaimana adegan
film hollywood berpindah ke pelabuhan Semayang saat aku berpamitan kepada
ummi..yang pasti, di tengah isak tangis dan pelukannya yang kuat, beliau
berpesan “Saling memahami yah Nak..Taati suamimu. Pastikan ia ridho dengan
perbuatanmu !..hiks..beberapa jam perjalanan aku masih tertegun,,air mata
masih menggenang..Tapi hati semakin kuat…pangeranku terus memeberi kekuatan,
termasuk banyak bercerita tentang hal-hal menarik yang akan kami jumpai di
Surabaya nanti..hingga akhirnya setelah 2 hari perjalanan..aku sampai di kota
pahlawan..
yah kota yang kini menjadi tempat mengabdi pahlawan hatiku…I’m
Comiiing Surabaya !!! salam kenal tanah Jawa..Salam kenal dari kami 2 anak
manusia berdarah Bugis ^,^ semoga kelak hati kita akan terpaut, hingga
kesedihanku perlahan sirna.