BALIKPAPAN- 12 Juni 2012….Saat matahari lebih cerah
menyelimuti perasaan kami yang tak menentu….Aura wajah nan pias. Namun,
keta’aatan tetap menjadi sebuah pandangan hidup…..Hari ini saatnya membuktikan,
KAMI SEORANG KADER !!!!!!, meski belum sampai pada titik kesempurnaan. Paling
tidak, kami akan meninggalkan alam cerita dan menyambut alam realita.
Sesuai pada agenda pembekalan
penugasan yang sedang kami laksanakan, hari ini kami mahasiswi semester VIII
yang selangkah lagi melaksanakan penugasan akan melakukan penandatanganan surat
komitmen. That’s Mean, kami akan tahu dimana tempat kami bertugas kelak…Ust.
Ghoffar selaku Ketua STIS HIdayatullah Balikpapan, memberikan sedikit pengantar
yang semakin memperkuat tekad kami untuk turut andil dalam gelanggang
perjuangan ini…..
Satu persatu teman-teman mulai
dipanggil dan menandatangani surat komitmen, ekspresinya berbeda-beda…ngga
perlulah aku menggambarkannya satu persatu, intinya kami diselimuti
perasaan haru ^,^
Entah urutan keberapa…, He
Called My Name…!!! sigap, aku melihat tempat tugasku kelak…..“ASPURI
AS-SAKINAH GUTEM”
Weessst,..Namanya
tenang banget..,syahdu…, tempatnya juga!!! tapi sungguh, hatiku bergemuruh ^,^, tanda tangan
sich Iyya, tapi menjawab pertanyaan teman-teman, “Tugas di mana Vy?”..hohohoho,
aku masih tak kuasse ^_^..Nangis??? Iya, gak tau koq aku spontanitas
jadi Melankolis gitu…
Sampai acara penandatanganan
selesai, aku masih mengatur perasaanku yang tak seirama dengan tekad yang jauh hari sudah aku tanam…”aku harus
ta’at”…ternyata mempraktikkan teori emang bukan perkara mudah. Ust. Tasyrif
Amin yang mengisi materi Sami’na Wa Atho’na bahkan gak ku dengar sampai tuntas,
aku benar-benar gak focus. Tapi, terus terang aku bukannya pengen berontak, aku
hanya gak ngerti kenapa aku gini yah??? Serasa akan ada sesuatu yang membuat
aku gak siap? Dan itu bukan dari hatiku…lantas???
Keluar
ruangan, aku niat bergabung sebentar dengan beberapa ‘pihak’ yang masih
membahas perihal penugasan itu..”kamu sendirian vy? Ngurus santri banyaknya
tuh!!!”. Aku tersenyum (Perih sih..), indikasinya, aku memilih pergi. Gak
jadi bergabung dengan mereka. lantas, berniat membeli sebotol kecil air
mineral. Kaya’nya aku butuh relaksasi tuk melancarkan peredaran darahku efek
spot jantung beberapa saat tadi..hehehehe. usai membayar dan mulai meminumnya,
komentar itu datang lagi,
“Tugas di
mana Vy?’. Kali ini aku mulai berminat untuk merespon, “Gak kemana-mana,
yah di sini aja!!”. “Waah, Sejak lahir di sini sampai kuliyah, trus tugasnya
juga di sini, gak berkembang dong!!!”. Komentarnya tanpa beban.
Glekk…kaya’nya
air mineral ini jadi semakin tak berasa, bahkan berontak ingin
keluar…tenggorokanku pahit!!!!
Gak
berkembang?? Segitunya kahhhh????
Kembali ke
ruang kegiatan, aku bukannya tambah focus, Buyar….!!!! Tapi, berusaha
mengumpulkan konsentrasi untuk mendengarkan pemateri, hampir setengah jam aku
hanya mendengar spirit untuk mereka yang pergi meninggalkan kampus, For
example “ Bertugas ke daerah itu nikmat, ada kebahagiaan tersendiri yang
tidak akan terlupakan!!!”…kayanya ngga gitu-gitu banget beliau menyampaikan
materi, hanya karena lagi sensi’ yang tersave di short term memory ku, yah kalimat itu ^,^
Bubar
kegiatan, teman-teman malah transformasi emosional…aku bukan lagi butuh
sandaran fren..aku butuh pukulan telak yang bikin aku sadar ‘not something
wrong’ dengan tugasku…!!! Tapi, wajarlah, kalau aku jadi mereka, aku juga
bakal ngelakuin hal yang sama. Aku sendiri pasti bingung tuk menetralisir
perasaan seseorang yang lagi galau disaat aku gak bisa membohongi hati, aku
sedang bahagia…itu yang bisa aku fahami dari mereka, ukhty-ukhtyq tersayang yang
berniat baik untukku, hari itu…,
Back to
home…, Orang-orang yang semalam aku kabari perihal penugasan ini, mulai me-reply
dengan pertanyaan yang aku hindari…”dapat tugas dimana vy?”. Mau gak
mau aku jawab apa adanya…Sapu rata!!! Semua merespon negative dengan kesimpulan
yang aku temukan, mereka sepakat mengatakan itu sich DL (Derita Loe)…Huffth..,
aku jadi semakin terpuruk dalam keputus asaan (Nelangsa banget kelihatannya^,^).
Saudara-saudara berniat menghibur, tapi aku justru malah merasa dikasihani…bukan
gak menyadari kelemahan diri hingga menolak dikasihani, tapi ini bukan saat
yang tepat… aku butuh hal yang membuat aku tersadar, kenapa harus begini??
orang pertama yang paling
bahagia mendengar kabar ini adalah wanita tercinta’q, Ummi. Naluri
seorang ibu yang tak ingin jauh dari anaknya, ditambah perasaan sensitifnya
bahwa dia gak akan lama lagi menyusul abba…”lantas jika kalian semua jauh,
siapa yang melihat kepergianku”…ucapnya tiapkali aku membahas penugasan ini
dihadapannya, ditambah pertimbangan bijaknya, “Rasanya aku belum bisa melepas tanggung
jawabku untuk mengawasimu di saat kamu masih berstatus belum menikah Vy’.
Meskipun untuk pergi bertugas. Insya Allah, Nantilah kalau sudah nikah, kamu
boleh dibawa bertugas ke mana pun Allah menakdirkannya.”. Aku pun menerima
pertimbangan itu dengan respon positif…Tapi, sepertinya beliau tetap melihat
kabut dan kekagalauan yang berusaha aku sembunyikan…hingga timbul pertanyaan???
MEMANGNYA ADA APA DENGAN
ASPURI??? ADA APA DENGAN GUTEM??? APA PERJUANGAN MEMILIH TEMPAT??? KAMU MAU
BERJUANG ATAU MENGETES KEMAMPUAN DIRI?? APA TEMPAT INI TERLALU RENDAH UNTUK
MEMBUKTIKAN KEKADERANMU SEBAGAI SEORANG SARJANA? APA INI BUKAN SKENARIO-NYA???
Degggggg….Hantaman
telak!!!! Aku lunglai, seakan menjadi sebongkah es batu yang disiram teh panas
yang belum dicampur gula ^,^, (ini mah hanya sebuah ilustrasi, kawan)
Tapi sungguh, aku benar-benar
tersadar, ternyata ini yang aku khawatirkan sejak awal..terpengaruh oleh
paradigma orang-orang yang ada disekitarku, hingga nyaris menyeret aku jauh
dari tempatku berpijak sejak awal…apa yang salah dari Aspuri’ku???
Bertahun-tahun ia menjadi saksi hari-hariku sebagai seorang civitas academia.
Kampus Gunung Tembak, tempat aku bermetamorfosis di dalamnya, dan kusadari betapa
aku mencintai alam dan kultur individu di dalamnya, kenapa aku tak menikmati
amanahku, sebagai bukti kecintaanku??? Mungkin Allah tahu, akan ada banyak
orang yang merindukan sekiranya aku harus pergi …hahahaha (yang ini Statement
Narsis ^,^). Yang pasti aku mulai menyadari, bahwa Aspuriq tak lepas
dari lahan perjuangan. Dan aku sama sekali tidak berhak mengatur takdirku,
karena aku sendiri tidak tahu, apa yang mampu aku lakukan, selain menjalankan
amanah yang menjadi tanggung jawabku…beberapa saat aku berhasil mengumpulkan
serpihan Hikmah hingga menghasilkan kesimpulan akhir, aku harus bersyukur
dengan jalan hidupku. Toh tidak ada persyaratan dalam jalan perjuangan…kenapa
aku harus mengikuti hawa nafsuku yang berontak ingin pergi, hanya karena aku
sudah sekian tahun hidup ditempat ini, apa aku sudah pantas dikatakan seorang
kader untuk kemudian membagi ke cabang, spirit kekaderan yang aku miliki, hanya
karena aku terlahir di tempat ini dan memiliki orang tua yang tinggal disini???
KEGE-ERAN!!!!, jika iman jelas-jelas tidak bisa diwarisi, terlebih spirit
perjuangan dan warisan nilai-nilai luhur yang telah mereka ajarkan kepada kami,
tak semudah itu memilikinya….lantas gak ada masalah jika aku kembali harus
bertugas di tempat ini. Untuk belajar
lebih banyak lagi dari mereka, sambil berbagi kepada adik-adikku di asrama.
Keinginan untuk melanjutkan
jenjang pendidikanku juga harus aku ikhlaskan, kelak 300-an santri putri di Aspuri ini,
dari jenjang Mts- Hingga Mahasiswi STIS akan menjadi dosen-dosen terbaik dalam
universitas kehidupanku.
Setelah aku bisa kembali
tersenyum, hingga saat aku menggerakkan kursor dan menekan tuts keyboard’q… ,berbagi
untuk kemudian berharap ada hikmah didalamnya…aku sudah bertekad tidak akan ada
yang berubah dari rasaku…kalaupun toh harus ada, semoga tetap tidak keluar dari
bingkai kesempurnaan iman..,yakni rasa syukur atau bersabar…!
The last, akhirnya aku harus
menyimpan sebuah catatan kecil di draf Handphone’q. sekedar menyiapkan jawaban ketika aku harus
mendapat komentar-komentar yang telah membuatku ragu…isinya gini :
“Dimnapun q brada, ini adlh
takdir. Mnusiawi saat awlx aq brsdih. Tp, q g’ akn prnah mnertwakan tkdir.
ASPURI GUTEM, g’ lpas dri lhan prjuangan. Knapa hrus brsedih? Dan ngrasa g’
brkembang…ini bkn prsoaln jauh atw dkat. Tp kyakinan bhwa dsinilah Allah mmberi
tmpat untk q mengaktulisasikn iman. Q g’ btuh kmentar2 pruntuh mntal yg tlah
brupya q bangun. Q hax ingn brdialog lwat hti dn fikirnq dengan-NYA yg mnetpkan
tkdir hdupq. Saat DIA mlai mberikan aq kkuatan, ksabaran, dn smangat, bhkan rsa
pnuh syukur ats ktetapan-NYA, q g’ akn mmberi ruang untk MANUSIA-MANUSIA YG
HANYA MEMBUAT-Q RAPUH dan MERAGUKAN TAKDIR-NYA. Ini jln hdupq..,biarkan aq
menikmati dngan rengkuhan-NYA.. sory klo trlalu sensi’.., aq hax ingin tegas untk
mmbangun sbuah krakter dan mental kekaderanq…dan ini sbuah kesempatan”
Itu tulisan
yang aku save di draf smpai menghabiskan 5 layar full…tapi aku bisa bernafas
lega…terlebih beberapa orang yang aku kirimi memberi respon positif dan minta
maaf…hehehe
BISMILLAH,,…!!!
To be
continue…, next aq akan bercerita bagaimana hari-hari penuh hikmah di masa
penugasanq di ASPURI AS-SAKINAH GUTEM.
C..U :-D